Minggu
15 Desember
1. WAKTUNYA UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA!
a. Apa yang akan segera terjadi pada benda-benda yang amat bernilai dan sering diingini sejak jaman dulu—dan ini harus mengingatkan kita tentang apa? Yesaya 31:6, 7.
“Adalah cinta uang secara mementingkan diri yang dengan salah digunakan yang adalah akar semua kejahatan. Kekayaan akan terbukti satu berkat jika kita menganggap kekayaan sebagai miliknya Tuhan, untuk diterima dengan penuh syukur terima kasih dan dengan penuh syukur dikembalikan kepada sang Pemberi.
“Tapi apa gunanya kekayaan yang tak terhitung jika itu ditimbun dalam istana-istana mahal atau dalam saham/dana di bank? Apa nilai ini semua dibandingkan dengan keselamatan satu jiwa bagi siapa Putra Bapa kekal telah mati?”—Testimonies for the Church, vol. 6, p. 453.
“Mereka yang memilih untuk membuat alasan-alasan dan terus dalam dosa dan ikuti dunia akan dibiarkan dengan berhala-berhala mereka. . . . Ketika Kristus akan datang dalam kemuliaanNya dan kemuliaan BapaNya, dengan semua malaikat surgawi mengelilingi Dia, mendampingi Dia pada perjalanannyaNya dengan suara-suara kemenangan, sementara music yang paling mempesona menghinggapi telinga, semua kemudian akan menjadi tertarik; tak akan ada satu penonton yang tidak tertarik. Spekulasi-spekulasi pada saat itu tiada yang memikat jiwa. Tumpukan batangan emas, yang telah berpesta di matanya, tak lagi menarik. Istana-istana yang orang-orang angkuh di bumi telah dirikan, dan yang telah menjadi berhala-berhala mereka, ditinggalkan dengan kebencian dan kejijikan.”—Ibid., vol. 2, p. 41. 62
Senin
16 Desember
2. SEBELUM TERLAMBAT . . .
a. Bagaimana Kitab Suci melukiskan mereka yang, oleh terus menunda, kehilangan kesempatan mereka untuk menghormati Tuhan dengan harta mereka? Hosea 4:17; Matius 25:11, 12.
b. Terangkan akibat akhir dari semua—termasuk mereka yang mengakui kebenaran masa kini—yang secara cinta diri berpaut pada harta materi mereka. Yakobus 5:3.
“[Yakobus 5:1–3 dibaca.] Saya melihat bahwa kata-kata mengerikan ini berlaku khusus pada orang kaya yang mengaku percaya pada kebenaran masa kini. Tuhan memanggil mereka untuk menggunakan harta mereka untuk memajukan pekerjaanNya. Kesempatan-kesempatan diberikan pada mereka, tapi mereka menutup mata mereka pada kebutuhan pekerjaan, dan berpegang erat pada harta duniawi mereka. Cinta mereka pada dunia ini lebih besar dari pada cinta mereka pada kebenaran, cinta mereka pada sesama mereka manusia, atau kasih mereka pada Tuhan. Dia meminta harta mereka, tapi mereka secara cinta diri, dengan serakah, mempertahankan apa yang mereka punya. Mereka memberi sedikit sekarang dan kemudian untuk meringankan hati nurani mereka, tapi tidak mengalahkan cinta mereka pada dunia ini. Mereka tidak berkorban untuk Tuhan. Tuhan telah memunculkan orang-orang lain yang menghargai hadiah kekal, dan itu bisa merasa dan menyadari sesuatu dari nilai jiwa, dan mereka secara gratis memberikan harta mereka untuk memajukan pekerjaan Tuhan. Pekerjaan segera berakhir, dan segera harta dari mereka yang telah menahan harta mereka, kebun-kebun besar mereka, hewan ternak mereka, dll., tidak akan dibutuhkan Saya melihat Tuhan murka, dan marah pada mereka, dan mengulangi kata-kata ini: ‘Pergi sekarang, kamu orang-orang kaya.’ Dia telah memanggil, tapi kamu tidak mau dengar. Cinta dunia telah menenggelamkan suaraNya. Sekarang Dia tidak pakai kamu, dan biarkan kamu pergi, memintamu: ‘Pergi sekarang, kamu orang-orang kaya.’
“Oh, saya melihat adalah hal yang mengerikan untuk ditinggalkan demikian oleh Tuhan—amat mengerikan memegang harta yang bisa binasa di sini, ketika Dia telah berkata bahwa jika kita akan menjual dan memberikan derma, kita dapat meletakkan harta di surga. Saya ditunjukkan bahwa sementara pekerjaan berakhir, dan kebenaran maju terus dalam kuasa dahsyat, orang-orang ini akan membawa harta mereka dan meletakkannya di kaki para pelayan Tuhan, dan memohon mereka untuk menerimanya. Jawaban dari para pelayan Tuhan adalah: ‘Pergi sekarang, kamu orang-orang kaya. Hartamu tidak diperlukan. Kamu telah menahannya ketika kamu bisa berbuat baik dalam memajukan pekerjaan Tuhan. Yang membutuhkan telah menderita; mereka tidak diberkati oleh hartamu. Tuhan tidak mau menerima hartamu sekarang. Pergi sekarang, kamu orang-orang kaya.’ ”—Testimonies for the Church, vol. 1, pp. 174, 175. 63
Selasa
17 Desember
3. MEMPELAJARI ATURAN EMAS
a. Bagaimana orang makmur sering memperlakukan orang-orang yang mereka pekerjakan—atau yang membeli dari mereka—dan apa yang kita mesti selalu ingat? Yakobus 5:4–6; Matius 7:12.
“Tuhan tidak ada dalam semua kekayaan yang diperoleh. Setan sering lebih banyak berbuat dalam memperoleh harta daripada Tuhan. Banyak harta yang diperoleh melalui penindasan pekerja dalam gajinya, dan ambil untung dari individu-individu dimana saja dia bisa, jadi menambah harta yang akan melalap tubuhnya seperti dilalap api.
“Jalan yang jujur secara ketat, terhormat tidak diambil oleh sebagian orang. Orang-orang demikian mesti ambil jalan yang amat berbeda dan bekerja cepat untuk menebus waktu. Banyak pemelihara Sabat gagal di sini. keuntungan diambil bahkan dari saudara-saudara mereka yang miskin, dan mereka yang punya kelimpahan memeras lebih daripada nilai sebenarnya, lebih daripada mereka akan membayar untuk hal-hal yang sama, sementara saudara-saudara yang sama ini digugupkan dan tertekan karena kekurangan harta. Tuhan tahu semua hal ini. Setiap tindakan mementingkan diri, setiap pemerasan keserakahan, akan membawa ganjarannya.
“Saya melihat bahwa adalah kejam dan tak adil untuk tidak punya pertimbangan pada situasi seorang saudara. Jika dia tertekan, atau miskin, namun melakukan yang terbaik yang dia bisa, tunjangan harus dibuat baginya, dan bahkan nilai penuh dari barang-barang yang dia bisa beli dari orang kaya tak boleh diperas; tapi mereka harus punya perut belas kasihan baginya. Tuhan akan menyetujui tindakan-tindakan murah hati demikian, dan si pelaku tak akan kehilangan hadiahnya. Tapi satu catatan mengerikan berdiri melawan banyak pemelihara Sabat karena, tindakan-tindakan serakah, amat pelit.”—Testimonies for the Church, vol. 1, pp. 175, 176.
b. Pada waktu lalu, bagaimana para pemercaya secara gratis berbagi? 2 Korintus 8:1, 2.
“Saya ditunjukkan ke belakang pada suatu waktu ketika hanya sedikit yang mendengarkan dan merangkul kebenaran. Mereka tak punya banyak harta di dunia ini. Kebutuhan pekerjaan dibagi di antara amat sedikit. Kemudian dibutuhkan bagi sebagian untuk menjual rumah dan tanah mereka, dan memperoleh yang lebih murah untuk melayani mereka sebagai shelter, atau rumah, sementara harta mereka secara gratis dan murah hati dipinjamkan pada Tuhan, untuk mempublikasikan kebenaran, dan untuk membantu pekerjaan lain dalam memajukan pekerjaan Tuhan. Sementara saya memandang orang-orang yang mengorbankan-dirinya ini, saya melihat bahwa mereka telah menanggung kekurangan demi keuntungan pekerjaan Tuhan Saya melihat satu malaikat berdiri di samping mereka, seraya menunjukkan mereka ke atas, dan berkata: ‘Kamu punya tas-tas di surga! Kamu punya tas-tas di surga yang tak akan usang! Bertahan sampai akhir, dan kamu akan mendapat hadiah agung.’ ”—Ibid., p. 176. 64
Rabu
18 Desember
4. SATU SIFAT PENTING HARI INI
a. Dalam mengembangkan karakter kita, mengapa kesabaran sangat penting? Yakobus 5:7.
“ ‘Petani menanti buah berharga di tanahnya, dan lama bersabar untuk itu, sampai dia menerima hujan awal dan hujan akhir.’ Yakobus 5:7. Jadi orang Kristen harus menunggu dengan sabar bagi berbuahnya hidupnya dari firman Tuhan. Sering ketika kita berdoa bagi karunia-karunia Roh Kudus, Tuhan bekerja untuk menjawab doa-doa kita dengan menempatkan kita dalam keadaan untuk mengembangkan buah-buah ini; tapi kita tidak mengerti maksudNya, dan heran, dan kecewa. Namun tak seorangpun bisa mengembangkan karunia-karunia ini kecuali melalui proses pertumbuhan dan menghasilkan buah-buah. Tugas kita adalah menerima firmannya Tuhan dan memegangnya secara teguh, menyerahkan diri kita sepenuhnya pada kendalinya, dan maksudnya pada kita akan diselesaikan.
“ ‘Jika seorang mengasihiKu, Kristus bersabda, ‘dia akan menuruti firmanKu; dan BapaKu akan mengasihinya, dan Kami akan datang kepadanya, dan tinggal bersama-sama dengan dia.’ Yohanes 14:23. Firman dari pikiran yang lebih kuat, yang sempurna akan bersama kita; karena kita punya hubungan yang hidup dengan sumber semua kekuatan kekal. Dalam kehidupan ilahi kita, kita akan dibawa dalam penurutan pada Yesus Kristus. Kita tak akan lagi menghidupkan kehidupan yang biasa cinta diri, tapi Kristus akan hidup dalam kita. KarakterNya akan direproduksi dalam sifat kita. Jadi kita akan menghasilkan buah-buah Roh Kudus—‘sebagian berbuah 30x lipat, dan sebagian berbuah 60x lipat, dan sebagian berbuah 100x lipat.’ ”—Christ’s Object Lessons, p. 61.
b. Ketika digoda untuk frustrasi atau kecewa dengan bertambahnya kejahatan di planet ini, kenapa percaya yang sabar sangat menolong? Yakobus 5:8; Lukas 21:19.
“Dunia menjadi berani dalam pelanggaran pada hukum Tuhan. Karena panjang sabarNya, orang-orang telah menginjak-injak otoritasNya. Mereka telah memperkuat satu sama lain dalam penindasan dan kekejaman terhadap ahli warisNya, seraya berkata, ‘Bagaimana Tuhan tahu? Dan apa ada pengetahuan pada Yang Maha Tinggi?’ Mazmur 73:11. Tapi ada garis di seberang mana mereka tak bisa lewat. Waktunya sudah dekat ketika mereka akan mencapai batas yang ditentukan. Bahkan sekarang mereka hampir melampaui batas-batas panjang sabar Tuhan, batas-batas kasih karuniaNya. Tuhan akan campur tangan untuk membela kehormatanNya sendiri, untuk melepaskan umatNya, dan untuk menekan perkembangan ketidakbenaran.”—Ibid., pp. 177, 178. 65
Kamis
19 Desember
5. CONTOH-CONTOH UNTUK MENGUATKAN KITA
a. Dalam kapasitas/kekuatan gereja, pada apa kita terlalu sering berfokus—dan pada apa seharusnya kita focus pikirkan? Imamat 19:18; Yakobus 5:9, 10.
“Habel, orang Kristen paling pertama dari anak-anak Adam, telah mati sebagai martir. Henokh telah berjalan dengan Tuhan, dan dunia tak mengenalnya. Nuh diejek sebagai fanatic dan penggelisah. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.’ ‘Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.’ Ibrani 11:36, 35.
“Pada tiap zaman utusan-utusan pilihan Tuhan telah dicaci-maki dan dianiaya, namun melalui penderitaan mereka pengetahuan tentang Tuhan telah tersebar luas. Tiap murid Kristus harus melangkah masuk ke dalam barisan dan memajukan pekerjaan yang sama, mengetahui bahwa musuh-musuhnya tak bisa melakukan apapun terhadap kebenaran, tapi demi kebenaran. Tuhan bermaksud agar kebenaran akan dibawa ke depan dan menjadi subyek pemeriksaan dan diskusi, bahkan melalui hinaan yang ditimpakan padanya. Pikiran banyak orang mesti digelisahkan; tiap pertentangan, tiap celaan, tiap upaya untuk mengekang kemerdekaan hati nurani, adalah cara-cara Tuhan untuk membangunkan pikiran yang kalau tidak demikian bisa tertidur.
“Betapa sering hasil ini kelihatan dalam sejarah para utusan Tuhan! Ketika Stefanus yang agung dan fasih dilempari batu hingga mati atas hasutan majelis Sanhedrin, tiada kerugian bagi pekerjaan injil. Terang surga yang memuliakan wajahnya, belas kasihan ilahi yang dihembuskan dalam doa penghabisannya, adalah seperti panah tajam keyakinan kepada majelis Sanhedrin yang fanatic yang berdiri di sampingnya, dan Saul, orang Farisi si penganiaya, menjadi bejana pilihan untuk membawa nama Kristus di hadapan bangsa-bangsa non Yahudi dan raja-raja dan anak-anak Israel.”—Thoughts From the Mount of Blessing, pp. 33, 34.
Jumat
20 Desember
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI
1. Apa yang saya perlu sadari tentang nilai dari uang saya?
2. Apa yang dimaksud dengan tantangannya Kristus dalam Yakobus 5:1?
3. Dari kelemahan apa saya bisa bersalah mengenai urusan-urusan interaksi keuangan?
4. Pada akhirnya, bagaimana kesabaran akan bersinar sebagai sifat baik di antara umat Tuhan?
5. Bagaimana para martir yang telah dianiaya sepanjang sejarah mempertahankan focus mereka? 66